# Jenis-jenis IP Address :
·         IP Public        = IP Address yang unique di seluruh dunia
·         IP Private     = IP Address yang unique dalam sebuah LAN
# Kelas-Kelas IP Address :
·         Kelas A                         =  
Network
Host
Host
Host

·         Kelas B                          =
Network
Network
Host
Host

·         Kelas C                          =
Network
Network
Network
Host

·         Kelas D                         = Multicast
·         Kelas E                          = Research

# IP Address :
     
      Kelas

Default Subnet
Netmask

Range

Jumlah Maksimum
Network
Jumlah Maksimum Host Per Network
A
255.0.0.0
1-126
127
16777214
B
255.255.0.0
128-191
16384
65534
C
255.255.255.0
192-223
2097152
254



IP ADDRESSING

# Jenis-jenis IP Address :
·         IP Public        = IP Address yang unique di seluruh dunia
·         IP Private     = IP Address yang unique dalam sebuah LAN
# Kelas-Kelas IP Address :
·         Kelas A                         =  
Network
Host
Host
Host

·         Kelas B                          =
Network
Network
Host
Host

·         Kelas C                          =
Network
Network
Network
Host

·         Kelas D                         = Multicast
·         Kelas E                          = Research

# IP Address :
     
      Kelas

Default Subnet
Netmask

Range

Jumlah Maksimum
Network
Jumlah Maksimum Host Per Network
A
255.0.0.0
1-126
127
16777214
B
255.255.0.0
128-191
16384
65534
C
255.255.255.0
192-223
2097152
254

“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya. ” (Hadis riwayat al- Hakim)

Dari Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur.” (Hadis riwayat Muslim)

" Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya. ” (Hadis riwayat Muslim)

“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati."

“Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya. ” (Hadis riwayat Abu Daud).

Telah bersabdanya Rasulullah SAW sebagaimana yg diriwayatkn oleh Al-Tirmizi yang bermaksud, seseorang itu akan terpengaruh dengan temannya. Maka hendaklah sesorang kamu itu memilih siapa yang harus dijadikan teman. Telah bersabda Rasulullah SAW yang diriwayatkn oleh Al- Bukhari & Muslim: Maksudnya perumpamaan teman yg baik & teman yang tidak baik ialah umpama wangi-wangian dan tukang besi. Adapun pembawa wangi-wangian, sama ada dia memberinya sedikit ataupun anda membeli daripadanya sedikit ataupun kamu dapat mencium daripadanya bau yang wangi.

Manakala tukang besi, sama ada dia membakar bajunya ataupun kamu akan mencium dairpadanya bau- bauan yang busuk. Daripada Abu Hurairah r.a. yang maksudnya, bahawasanya ada seorang lelaki yang pergi menziarahi saudaranya yakni sahabatnya di sebuah kampung yang lain. Lalu Allah menyuruh seorang malaikat untuk memerhatinya di dalam perjalanan. Lalu malaikat itu bertanya kepada lelaki itu, “ Hendak ke mana engkau?” Lelaki tersebut menjawab, “ Aku hendak menemui seorang sahabatku di kampung itu ”. Malaikat bertanya lagi, “Adakah bagimu bumi kepadanya yang engkau mengharap balasan daripadanya ?” Tidak, aku mencintainya kerana Allah SWT. Maka berkatalah malaikat itu kepadanya, “Bahawa sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada engkau. Bahawa sesungguhnya Allah SWT telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai dia kerana Allah ”. (Hadith riwayat Muslim). Sahabat yang menunjukkan kebaikan kepada kamu, adalah sahabat yg baik. Dan sahabat yang menunjukkan kesalahan kamu, adalah sahabat yg paling baik

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Sejahat-jahat teman ialah yang memaksa engkau bermuka-muka dan memaksa engkau meminta maaf atau selalu mencari alasan. ”
Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik? Nasihat yang boleh diikuti dalam membina persahabatan ialah sebagaimana pesanan al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah SAW) kepada anaknya, “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut. ”

1 - Pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.

2 – Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung- hitungka n (menyebutnya) 

.
3 – Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukkan dirimu ia suka menutupinya.


4 – Pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.


5 – Pilihlah sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya saja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu.

Your Eyes Are The windows Of Your Soul



Hidup itu rangkaian sirkum perputaran yang selalu berputar mengelilingi diri
Terkadang seseorang bisa saja menjadi terbawah ketika roda bumi berputar ke bawah
Sebagian yang lain bisa saja sedang menanjak terus naik tanpa terlihat puncak
Sebagian lagi mungkin saja tetap di tengah dan tidak bergerak sendiri
Di situasi apapun kita berada, kita mungkin akan dihadapkan tentang sebuah tentang pertanyaan tentang bagaimana menghargai hidup?

Ketika pertanyaan ini bergulir mungkin kita akan sejenak diajak ke dalam alam pikir kita tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk menghargai hidup kita sendiri.
Ukuran apakah yang bisa membuat kita bisa terlihat menghargai hidup kita sendiri ?.

Bagi saya, menghargai hidup itu ukurannya adalah bercermin
Psikologi dalam bercermin biasanya akan memacu kita untuk menjadi yang terbaik
Lihatlah bagaimana kita sibuk membetulkan dasi yang mungkin sedikit miring
Atau bagi para wanita, mungkin akan sibuk menata riasannya mana kala ada sedikit riasan saja yang tidak pas
Di depan cermin kita selalu ingin tampak baik dan memesona, bila ada cela sedikit kita akan segera memperbaikinya, bukan begitu?

Maka bila mau jujur pada diri sendiri, menghargai diri itu semudah bercermin
Lihatlah kekurangan dalam diri dan belajar memperbaiki diri dari hari ke hari
Tak perlu takut mengakui kesalahan pada diri sendiri
Toh hanya Sang Khalik dan diri kita saja yang tahu kesalahan-kesalahan diri kita kan?

Selama kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk terus memperbaiki diri sendiri
Maka selama itulah kita bisa menghargai diri kita sendiri

 Suatu saat atasan kita sedang terlibat  percakapan dengan seseorang dan kita sangat perlu berbicara dengannya, apa yang akan kita lakukan?  Langsung masuk berbicara memotongnya? Atau bertanya dengan sopan apakah kita dapat menyela? Dapat dipastikan kita akan berusaha hati-hati agar atasan kita tidak tersinggung. Tetapi, seandainya orang yang terlibat pembicaraan  tadi bukan atasan, melainkan salah seorang bawahan kita, apa yang kita lakukan?


 Banyak sekali pimpinan atau atasan yang langsung nyelonong masuk, memotong pembicaraan bawahannya tanpa awalan atau basa-basi tertentu. Langsung menyela pembicaraan  tanpa berpikir dua kali. Tidakkah disadari  bahwa hal tersebut adalah tidak sopan?


 Suatu ketika seorang pimpinan ingin bertemu dengan kita  dan kebetulan kita sedang sibuk menelpon, apakah kita membiarkannya menunggu? Atau kita menerima kedatangannya dan berusaha mengakhiri hubungan telepon secepatnya? Pasti opsi kedua yang kita lakukan. Tidak membiarkannya lama menunggu dan secepatnya mengakhiri percakapan telepon. Tetapi, seandainya yang datang kepada kita bukan atasan, tetapi bawahan kita, apakah kita akan melakukan hal yang sama? Atau kita memperlakukan mereka secara berbeda?


 Seringkali yang kita temui adalah perlakuan yang berbeda, yakni memperlakukan atasan dengan suatu cara yang berbeda dengan cara memperlakukan bawahan. Sekalipun setiap karyawan mengerti bahwa mereka tidak bisa mengharapkan perlakuan yang sama bagi setiap orang, hal ini hendaknya dihindari. Yang perlu kita ingat adalah: Tidak ada  seorangpun yang  senang  apabila dirinya dianggap tidak penting atau diabaikan.

 Bila kita gagal menunjukan respect terhadap bawahan kita, satu hal yang pasti adalah mereka akan terus mengingatnya. Mereka  sangat sadar bahwa kita berprilaku beda terhadap “orang-orang penting”. Dan kemungkinan besar yang akan terjadi adalah mereka tidak mau berusaha lebih keras dalam bekerja untuk kita.

Pimpinan yang penuh perhatian bisa menciptakan perasaan dihargai pada diri setiap bawahan

Pimpinan yang baik tidak akan memperlakukan seseorang sebagai golongan  “kelas dua”. Bila mereka terpaksa harus menyela pembicaraan seorang karyawan, mereka akan berusaha untuk tidak membuatnya tersinggung. Apabila ada seseorang ingin bertemu dengan mereka, mereka akan berusaha agar orang tersebut tidak terlalu lama menunggu. Sebagai contoh. Ada seorang manajer yang menghentikan sejenak rapat dengan staffnya untuk berbicara kepada seorang karyawan yang mempunyai masalah yang mendesak. Perhatian semacam ini bisa menciptakan moral kerja yang sangat tinggi.

 Setiap orang mendambakan penghargaan. Bila suatu tugas dikerjakan dengan baik, katakanlah!. Orang tidak akan mengambil keuntungan dari sekedar pujian. Orang tidak akan menjadi sombong hanya kerena sedikit pujian. Mereka hanya akan bekerja lebih baik dan lebih baik lagi.
Menghargai dan memuji seseorang adalah cara termurah bahkan gratis untuk meningkatkan semangat kerja.


Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-sama. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang.


Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut kamu?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-pisang tersebut. Monyet A yang mula-mula mencoba mendaki tiang.
Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-kali sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-monyet sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. “Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.
Ada teman-teman yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.

Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. “Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas … Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik …
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang diinginkannya…

Renungan :
Kawan,
Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku kamu saat ini?

Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.
Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X … lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”.

Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ? Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. “Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal” adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya. Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.

Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa kamu ke tahun 70-an. Apa yang akan kamu lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata
tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui kamu dan berkata “Saya punya suatu
produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau tidak pinjamin saya modal 100 dollar ?
Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho”. Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila. Berapa orang yang akan menjawab “Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana kamu, agar kita bisa sama-sama kaya ?” Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.
Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?

Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya . Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.
Teman, saya yakin kamu adalah orang type E. Setidaknya karena kamu mau membaca tulisan ini untuk belajar bersama, berbagi bersama, dan maju serta sukses bersama. Jangan biarkan orang lain membunuh impian kamu. Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian kamu. :)