“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya. ” (Hadis riwayat al- Hakim)

Dari Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur.” (Hadis riwayat Muslim)

" Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya. ” (Hadis riwayat Muslim)

“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati."

“Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya. ” (Hadis riwayat Abu Daud).

Telah bersabdanya Rasulullah SAW sebagaimana yg diriwayatkn oleh Al-Tirmizi yang bermaksud, seseorang itu akan terpengaruh dengan temannya. Maka hendaklah sesorang kamu itu memilih siapa yang harus dijadikan teman. Telah bersabda Rasulullah SAW yang diriwayatkn oleh Al- Bukhari & Muslim: Maksudnya perumpamaan teman yg baik & teman yang tidak baik ialah umpama wangi-wangian dan tukang besi. Adapun pembawa wangi-wangian, sama ada dia memberinya sedikit ataupun anda membeli daripadanya sedikit ataupun kamu dapat mencium daripadanya bau yang wangi.

Manakala tukang besi, sama ada dia membakar bajunya ataupun kamu akan mencium dairpadanya bau- bauan yang busuk. Daripada Abu Hurairah r.a. yang maksudnya, bahawasanya ada seorang lelaki yang pergi menziarahi saudaranya yakni sahabatnya di sebuah kampung yang lain. Lalu Allah menyuruh seorang malaikat untuk memerhatinya di dalam perjalanan. Lalu malaikat itu bertanya kepada lelaki itu, “ Hendak ke mana engkau?” Lelaki tersebut menjawab, “ Aku hendak menemui seorang sahabatku di kampung itu ”. Malaikat bertanya lagi, “Adakah bagimu bumi kepadanya yang engkau mengharap balasan daripadanya ?” Tidak, aku mencintainya kerana Allah SWT. Maka berkatalah malaikat itu kepadanya, “Bahawa sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada engkau. Bahawa sesungguhnya Allah SWT telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai dia kerana Allah ”. (Hadith riwayat Muslim). Sahabat yang menunjukkan kebaikan kepada kamu, adalah sahabat yg baik. Dan sahabat yang menunjukkan kesalahan kamu, adalah sahabat yg paling baik

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Sejahat-jahat teman ialah yang memaksa engkau bermuka-muka dan memaksa engkau meminta maaf atau selalu mencari alasan. ”
Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik? Nasihat yang boleh diikuti dalam membina persahabatan ialah sebagaimana pesanan al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah SAW) kepada anaknya, “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut. ”

1 - Pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.

2 – Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung- hitungka n (menyebutnya) 

.
3 – Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukkan dirimu ia suka menutupinya.


4 – Pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.


5 – Pilihlah sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya saja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu.

Your Eyes Are The windows Of Your Soul



Hidup itu rangkaian sirkum perputaran yang selalu berputar mengelilingi diri
Terkadang seseorang bisa saja menjadi terbawah ketika roda bumi berputar ke bawah
Sebagian yang lain bisa saja sedang menanjak terus naik tanpa terlihat puncak
Sebagian lagi mungkin saja tetap di tengah dan tidak bergerak sendiri
Di situasi apapun kita berada, kita mungkin akan dihadapkan tentang sebuah tentang pertanyaan tentang bagaimana menghargai hidup?

Ketika pertanyaan ini bergulir mungkin kita akan sejenak diajak ke dalam alam pikir kita tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk menghargai hidup kita sendiri.
Ukuran apakah yang bisa membuat kita bisa terlihat menghargai hidup kita sendiri ?.

Bagi saya, menghargai hidup itu ukurannya adalah bercermin
Psikologi dalam bercermin biasanya akan memacu kita untuk menjadi yang terbaik
Lihatlah bagaimana kita sibuk membetulkan dasi yang mungkin sedikit miring
Atau bagi para wanita, mungkin akan sibuk menata riasannya mana kala ada sedikit riasan saja yang tidak pas
Di depan cermin kita selalu ingin tampak baik dan memesona, bila ada cela sedikit kita akan segera memperbaikinya, bukan begitu?

Maka bila mau jujur pada diri sendiri, menghargai diri itu semudah bercermin
Lihatlah kekurangan dalam diri dan belajar memperbaiki diri dari hari ke hari
Tak perlu takut mengakui kesalahan pada diri sendiri
Toh hanya Sang Khalik dan diri kita saja yang tahu kesalahan-kesalahan diri kita kan?

Selama kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk terus memperbaiki diri sendiri
Maka selama itulah kita bisa menghargai diri kita sendiri

 Suatu saat atasan kita sedang terlibat  percakapan dengan seseorang dan kita sangat perlu berbicara dengannya, apa yang akan kita lakukan?  Langsung masuk berbicara memotongnya? Atau bertanya dengan sopan apakah kita dapat menyela? Dapat dipastikan kita akan berusaha hati-hati agar atasan kita tidak tersinggung. Tetapi, seandainya orang yang terlibat pembicaraan  tadi bukan atasan, melainkan salah seorang bawahan kita, apa yang kita lakukan?


 Banyak sekali pimpinan atau atasan yang langsung nyelonong masuk, memotong pembicaraan bawahannya tanpa awalan atau basa-basi tertentu. Langsung menyela pembicaraan  tanpa berpikir dua kali. Tidakkah disadari  bahwa hal tersebut adalah tidak sopan?


 Suatu ketika seorang pimpinan ingin bertemu dengan kita  dan kebetulan kita sedang sibuk menelpon, apakah kita membiarkannya menunggu? Atau kita menerima kedatangannya dan berusaha mengakhiri hubungan telepon secepatnya? Pasti opsi kedua yang kita lakukan. Tidak membiarkannya lama menunggu dan secepatnya mengakhiri percakapan telepon. Tetapi, seandainya yang datang kepada kita bukan atasan, tetapi bawahan kita, apakah kita akan melakukan hal yang sama? Atau kita memperlakukan mereka secara berbeda?


 Seringkali yang kita temui adalah perlakuan yang berbeda, yakni memperlakukan atasan dengan suatu cara yang berbeda dengan cara memperlakukan bawahan. Sekalipun setiap karyawan mengerti bahwa mereka tidak bisa mengharapkan perlakuan yang sama bagi setiap orang, hal ini hendaknya dihindari. Yang perlu kita ingat adalah: Tidak ada  seorangpun yang  senang  apabila dirinya dianggap tidak penting atau diabaikan.

 Bila kita gagal menunjukan respect terhadap bawahan kita, satu hal yang pasti adalah mereka akan terus mengingatnya. Mereka  sangat sadar bahwa kita berprilaku beda terhadap “orang-orang penting”. Dan kemungkinan besar yang akan terjadi adalah mereka tidak mau berusaha lebih keras dalam bekerja untuk kita.

Pimpinan yang penuh perhatian bisa menciptakan perasaan dihargai pada diri setiap bawahan

Pimpinan yang baik tidak akan memperlakukan seseorang sebagai golongan  “kelas dua”. Bila mereka terpaksa harus menyela pembicaraan seorang karyawan, mereka akan berusaha untuk tidak membuatnya tersinggung. Apabila ada seseorang ingin bertemu dengan mereka, mereka akan berusaha agar orang tersebut tidak terlalu lama menunggu. Sebagai contoh. Ada seorang manajer yang menghentikan sejenak rapat dengan staffnya untuk berbicara kepada seorang karyawan yang mempunyai masalah yang mendesak. Perhatian semacam ini bisa menciptakan moral kerja yang sangat tinggi.

 Setiap orang mendambakan penghargaan. Bila suatu tugas dikerjakan dengan baik, katakanlah!. Orang tidak akan mengambil keuntungan dari sekedar pujian. Orang tidak akan menjadi sombong hanya kerena sedikit pujian. Mereka hanya akan bekerja lebih baik dan lebih baik lagi.
Menghargai dan memuji seseorang adalah cara termurah bahkan gratis untuk meningkatkan semangat kerja.


Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-sama. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang.


Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut kamu?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-pisang tersebut. Monyet A yang mula-mula mencoba mendaki tiang.
Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-kali sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-monyet sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. “Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.
Ada teman-teman yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.

Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. “Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas … Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik …
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang diinginkannya…

Renungan :
Kawan,
Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku kamu saat ini?

Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.
Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X … lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”.

Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ? Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. “Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal” adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya. Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.

Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa kamu ke tahun 70-an. Apa yang akan kamu lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata
tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui kamu dan berkata “Saya punya suatu
produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau tidak pinjamin saya modal 100 dollar ?
Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho”. Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila. Berapa orang yang akan menjawab “Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana kamu, agar kita bisa sama-sama kaya ?” Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.
Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?

Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya . Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.
Teman, saya yakin kamu adalah orang type E. Setidaknya karena kamu mau membaca tulisan ini untuk belajar bersama, berbagi bersama, dan maju serta sukses bersama. Jangan biarkan orang lain membunuh impian kamu. Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian kamu. :)
1. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.

2. Sesuatu yang paling sulit dimengerti di dunia ini adalah pajak penghasilan.

3. Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang luar biasa seandainya seseorang tidak harus menghabiskan hidupnya terhadap hal tersebut.
Knowledge is something extraordinary in case someone does not have to spend his life on it.

4. Terpuruk dalam masalah merupakan peluang hebat untuk kita.

5. Saya tidak memiliki bakat tertentu. Saya hanya ingin tahu.
I have no particular talent. I am merely inquisitive.

6. Jika fakta tidak sesuai dengan teori, rubahlah faktanya.
If the facts don't fit the theory, change the facts

7. Semakin hukum matematika menunjukkan realitas, menjadi semakin tidak pasti; semakin pasti, semakin tidak menunjukkan realitas.
As far as the laws of mathematics refer to reality, they are not certain; and as far as they are certain, they do not refer to reality.

8. Kerja keras bukan untuk sukses tetapi untuk sebuah nilai.
Strive not to be a success, but rather to be of value.

9. Pelepasan tenaga atom telah merubah segalanya kecuali cara kita berpikir... pemecahan untuk masalah ini tergantung kepada hati nurani umat manusia. Jika saya mengetahuinya, lebih baik saya menjadi pembuat jam tangan.
The release of atom power has changed everything except our way of thinking... the solution to this problem lies in the heart of mankind. If only I had known, I should have become a watchmaker.

10. Tragedi kehidupan adalah sesuatu yang mati di dalam diri seseorang pada saat dia hidup.


11.Saya tidak pernah memikirkan masa depan. Masa depan akan segera datang.
I never think of the future. It comes soon enough.

12.Jika A adalah 'sukses', maka rumusnya adalah 'A=X+Y+Z', dimana X adalah 'kerja', Y adalah 'bermain', dan Z adalah jaga mulut anda agar tetap tertutup.
If A equals success, then the formula is: A=X+Y+Z. X is work. Y is play. Z is keep your mouth shut.

13.ketika seseorang bertanya kepada Einstein, pertanyaan apa yang akan diajukan kepada Tuhan bila dia dapat mengajukan pertanyaan itu, dia menjawab,"Bagaimana awal mula jagad raya ini? Karena segala sesuatu sesudahnya hanya masalah matematika." Tapi setelah berpikir beberapa saat, dia mengubah pikirannya lalu bilang,"Bukan itu. Saya akan bertanya,"Kenapa dunia ini diciptakan?" Karena, dengan demikian saya akan mengetahui makna hidup saya sendiri."

14.Telegraph tanpa kabel tidak sulit untuk dimengerti. Telegraph biasa seperti kucing yang sangat panjang. Anda tarik ekornya di New York, dan mengeong di Los Angeles. Yang tanpa kabel sama saja, hanya tanpa kucingnya.
The wireless telegraph is not difficult to understand. The ordinary telegraph is like a very long cat. You pull the tail in New York, and it meows in Los Angeles. The wireless is the same, only without the cat.

15.Tuhan tidak bermain dadu.
God doesn't play dice.

16.Kelemahan dalam tingkah laku menjadi kelemahan karakter.
Weakness of attitude becomes weakness of character.

17.Membaca, setelah beberapa waktu, menggelapkan pikiran terlalu jauh dari pencarian kreatif nya. Seseorang yang membaca terlalu banyak dan menggunakan otaknya terlalu sedikit akan menjadi kebiasaan malas untuk berpikir.
Reading, after a certain age, diverts the mind too much from its creative pursuits. Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking.

18.Ketika ditanya dengan apa perang dunia III akan dilakukan, Einstein menjawab bahwa ia tidak tahu. Tapi dia mengetahui dengan apa perang dunia IV akan dilakukan: Dengan pentungan dan batu!
When asked how World War III would be fought, Einstein replied that he didn't know. But he knew how World War IV would be fought: With sticks and stones!

19.Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.
Religion without science is blind. Science without religion is paralyzed.

20.Kenyataan hanyalah sebuah ilusi, walaupun terjadi terus menerus.
Reality is merely an illusion, albeit a very persistent one. 

21. · Jika teori relativitas terbukti sukses, Jerman akan mengklaim saya sebagai orang Jerman dan Perancis menyatakan bahwa saya seorang penduduk dunia. Seharusnya teori saya terbukti tidak benar, Perancis akan mengatakan saya orang Jerman dan Jerman akan mengatakan saya orang Yahudi.
If my theory of relativity is proven successful, Germany will claim me as a German and France will declare that I am a citizen of the world. Should my theory prove untrue, France will say that I am a German and Germany will declare that I am a Jew.

22. · Nasionalisme adalah penyakit yang kekanak-kanakan. Itu adalah penyakit campak dari ras manusia.
Nationalism is an infantile sickness. It is the measles of the human race.

23. · Sejak ahli matematika menginvasi teori relativitas. Saya tidak mengerti diri saya lagi.

24. · Kaum intelektual memecahkan masalah, para jenius mencegah mereka.
Intellectuals solve problems; genuises prevent them.

25. · Aku meyakini bahwa Dia (Tuhan) tidak bermain dadu.
I am convinced that he ( God ) does not play dice.

26. · Hukum gravitasi tidak berlaku terhadap orang yang sedang jatuh cinta.
Gravitation cannot be held responsible for people falling in love.

27. · Adalah mungkin untuk menjelaskan segala sesuatu secara ilmiah, tetapi itu membuatnya tanpa rasa; itu membuatnya tanpa arti, seperti jika anda menjelaskan Simfony Beethoven sebagai variasi dari tekanan udara.
It would be possible to describe everything scientifically, but it would make no sense; it would be without meaning, as if you described a Beethoven symphony as a variation of wave pressure.

28. · Tugas sains antara lain adalah untuk menemukan keindahan alam.

29. · Di tengah kesulitan terdapat kesempatan.
In the middle of difficulty lies opportunity.


30. · Satu - satunya hal yang bertentangan dengan ilmu pengetahuanku adalah pendidikanku.
The only thing that interferes with my learning is my education.

31. · Ketika anda berpacaran dengan cewek yang manis, satu jam seperti sedetik. Ketika anda duduk di atas tungku panas, sedetik serasa satu jam. Itulah relativitas.
When you are courting a nice girl an hour seems like a second. When you sit on a red-hot cinder a second seems like an hour. That's relativity.

32. · Itu tidak berarti saya cerdas, Itu hanya karena saya tetap dengan masalah tersebut lebih lama.
It's not that I'm so smart , it's just that I stay with problems longer.

33. · Banyak orang mengatakan kepintaran yang menjadikan seseorang Ilmuwan besar. Mereka keliru.. itu adalah karakter.
Many people say that the intelligence that make the great scientists. They are mistaken .. it is the characters.

34. · Masalah penting yang kita hadapi kini tidak dapat kita pecahkan pada tingkat berpikir yang sama seperti ketika kita menciptakan masalah tersebut.
We can not solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them.

35. · Hanya ada dua hal yang tidak terbatas, alam semesta dan kebodohan. Dan saya tidak yakin tentang alam semesta.
There are only two truly infinite things, the universe and stupidity. And I am unsure about the universe.

36. · Ada dua cara untuk memahami kehidupan. Cara pertama dengan menyadari bahwa tidak ada hal yang mukjizat. Yang kedua menyadari bahwa semua hal adalah mukjizat.
There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle.

37. · Intuisi lebih penting daripada penjelasan. Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.

38. · Cobalah tidak untuk menjadi seseorang yang sukses, tetapi menjadi seseorang yang bernilai.
Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value.

39. · Seseorang memulai untuk hidup ketika ia dapat hidup diluar dirinya.
A person starts to live when he can live outside himself.

40. · Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan.


Link Sumber : http://www.rioshare.org/2012/12/40-kata-mutiara-albert-einstein.html#ixzz2LOouOSS0
Mata adalah penuntun dan hati adalah pendorong dan penuntut. Mata memiliki kenikmatan pandangan dan hati memiliki kenikmatan pencapaian. Dalam dunia nafsu keduanya merupakan sekutu yang mesra; dan jika terpuruk ke dalam kesulitan dan keduanya bersekutu dalam cobaan; maka masing-masing akan mencela dan mencaci yang lain.
Hati Berkata kepada Mata
Hati berkata kepada mata, “Kaulah yang telah menyeretku kepada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman itu, kau mencari kesembuhan dari kebun yang tidak sehat, kau salahkan firman Allah, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya’, kau salahkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومَةٌ فَمَنْ تَرَكَهَا مِنْ خَوْفِ اللَّهِ أَثَابَهُ جَلَّ وَعَزَّ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ

“Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya yang akan didapati kelezatannya di dalam hatinya.” (HR. Ahmad)

Umar bin Syabbata berkata, “Kami diberitahu Ahmad bin Abdullah bin Yunus, kami diberitahu Anbasah bin Abdurrahman Al-Qurasyi, kami diberitahu Abul-Hasan Al-Madany, kami diberitahu Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘slaihi wa sallam bersabda, “Pandangan laki-laki terhadap keelokan wanita adalah panah dari berbagai macam panah iblis yang beracun. Barangsiapa menghindar dari panah itu, maka Allah akan menggantinya dengan ibadah yang membuatnya dia senang.”

Lalu adakah orang yang lebih tercela daripada orang yang terkena panah beracun? Apakah engkau tidak tahu bahwa tidak ada yang lebih berbahaya bagi manusia selain dari mata dan lidah? Tidak ada kerusakan yang lebih banyak selain daripada kerusakan yang diakibatkan mata dan lidah. Berapa banyak kebinasaan yang disebabkan mata dan lidah? Barangsiapa ingin hidup bahagia dan terpuji, maka hendaklah dia menahan ujung pandangan matanya dan lidahnya, agar selamat dari bahaya, karena mata menyimpan kelebihan pandangan dan lidah menyimpan kelebihan bicara.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan bahwa dua mata itu bisa berzina. Keduanya merupakan permulaan zina kemaluan, penuntun dan pendorongnya. Beliau pernah ditanya tentang pandangan secara tiba-tiba. Maka beliau memerintahkan orang yang bertanya itu untuk mengalihkan pandangannya. Beliau memberi petunjuk kepada yang bermanfaat baginya dan menghindari apa yang mendatangkan mudharat (bahaya) baginya. Beliau juga bersabda kepada Ali bin Abu Thalib, “Janganlah engkau susuli pandangan dengan pandangan lagi.”

Inilah perkataan para ulama, “Siapa yang mengumbar pandangannya akan menuai akibatnya. Siapa yang berlama-lama memandang, penyesalannya juga akan terus berkelanjutan, hilang waktunya dan berkerpanjangan deritanya.”

Seorang penyair berkata,

Mata yang beradu mata dalam pandangan
adalah jalan kerusakan ke dalam hati
beberapa saat terjadi peperangan
hingga berlumuran darah dan mati

Penyair lain berkata,
 
Wahai kedua mata, kau nikmati pandangan
lalu kau susupkan kepahitan ke dalam hati
jangan lagi kau ganggu hati ini
berbuat lalim dengan sekali tebasan

Sanggahan Mata terhadap Hati

Mata berkata, “Kau zhalimi aku sejak awal hingga akhir. Kau kukuhkan dosaku lahir batin. Padahal aku hanyalah utusanmu yang selalu taat dan penuntun yang menunjukkan jalan kepadamu.”
“Engkau adalah raja yang ditaati. Sedangkan kami hanyalah rakyat dan pengikut. Untuk memenuhi kebutuhanmu, kau naikkan aku ke atas kuda bi nal, disertai ancaman dan peringatan. Jika kau suruh aku untuk menutup pintuku dan menjulurkan hijabku, dengan senang hati akan kuturuti    mpin manusia dan hakim yang adil. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah membuat keputusan bagi diriku dengan bersabda,

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Hati adalah raja dan seluruh anggota tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik, baik pula pasukannya. Jika rajanya buruk, maka buruk pula pasukannya.” Jika engkau dianugerahi pandangan, tentu engkau tahu bahwa rusaknya para pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu, dan kebaikan mereka adalah karena kebaikanmu. Jika engkau rusak, rusak pula para pengikutmu. Lalu engkau lemparkan kesalahanmu kepada mata yang tak berdaya. Sumber bencana yang menimpamu ialah karena engkau tidak memiliki cinta kepada Allah, tidak menyukai dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman, asma’ dan sifat-Nya. Engkau beralih kepada yang lain dan berpaling dari-Nya. Engkau berganti mencintai selain-Nya. Padahal engkau telah mendengar kisah pengingkaran Allah terhadap Bani Israil, karena mereka mengganti makanan yang ada dengan makanan lain yang justru lebih hina. Maka Allah mencela mereka.

أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ

Maukah kalian mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?” (Qs Al-Baqarah: 61)

Bagaimana keadaan pengganti cinta kepada Pencipta, Pelindung, dan yang menangani urusannya, yang tidak memiliki keberuntungan, kenikmatan dan kesenangan? Bandingkanlah Allah dengan sesuatu yang engkau jadikan pengganti-Nya dan pengganti cinta kepada-Nya. Apakah engkau ridha berada di jamban, sementara orang-orang yang mencintai Allah berada di ‘Arsy? Jika engkau menghadapkan diri kepada Allah dan berpaling dari selain-Nya, tentu engkau akan melihat berbagai macam keajaiban, engkau aman dari bencana dan kerusakan. Tentunya engkau sudah tahu bahwa Dia mengkhususkan keberuntungan dan kenikmatan kepada orang yang mendatangi-Nya dengan hati yang bersih atau bersih dari kemusyrikan yang di dalamnya tidak ada cinta kepada selain-Nya dan hanya mengikuti ridha-Nya.

Mata berkata, “Antara dosaku dan dosamu di tengah manusia seperti antar kebutaanku dan kebutaanmu dalam membuat analog.”

Allah telah berfirman tentang orang yang mengalami krisis,

فَإِنَّهَا لا تَعْمَى الأبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj: 46)

Limpa Ikut Bicara

Tatkala mendengar dialog antara hati dan mata serta perdebatan mereka berdua, maka limpa berkata, “Kalian berdua saling bahu-membahu untuk mengahancurkan dan membunuhku. Ada orang yang telah menggambarkan perdebatan kalian ini,

Mata menganggap hati menimpakan derita
hatilah yang telah memaksakan kehendaknya
namun tubuh menjadi saksi atas kedustaan mata
bencana hati memang berasal dari mata
andaikata tidak mata tak kan ada derita
hati tak kan terkapar menjadi korbannya
limpa merana sebagai korban yang teraniaya
karena hati dan mata tidak tunduk kepada Pencipta
Penyair lain berkata,
Kulemparkan cacian kepada hati
karena kulihat badanku kurus kering
hati mengikuti apa yang diinginkan mata
dengan berkata, ’Engkaulah sang duta’
mata berkata kepada hati,
Justru engkaulah yang menjadi penunjuk jalan’
Limpa berkata, ‘Hentikan perdebatan ini’
Kalian biarkan diriku sebagai korban

Limpa berkata lagi, “Saya akan menjadi pembuat keputusan di antara kalian berdua (mata dan hati). Kalian berdua bahu-membahu dalam bencana, begitu pula dalam kenikmatan dan kesenangan. Mata menyerap kesenangan dan hati bernafsu serta selalu berangan-angan. Oleh karena itu seorang penyair berkata tentang kalian berdua,

Ada rona kegembiraan tatkala cinta menghilang
keselamatan atas kalian wahai mata dan hati
aku tidak lagi berjaga pada malam hari
bebas dari kesepian dan penederitaan
kita semua layak mendapatkan kebahagiaan
jika kembali tiada lagi canda dan tawa

Limpa berkata lagi, “Jika engkau tidak mendapat uluran pertolongan yang bisa merubah hati dan pandangan, maka jangan harap akan ada ketenangan di hati.” Seorang penyair berkata,

Aku tak tahu mengapa kucerca cinta
ataukah matamu yang tercemar ataukah hati
mengapa kucerca hati yang bisa melihat
hatilah yang berdosa jika kucerca mata
mata dan hatiku membagi-bagi darahku
ya Rabbi tolonglah mata dan hatiku

Limpa berkata lagi, “Jika engkau mengguyur hati dengan air cinta dari gelas-gelasmu, berarti engkau menyalakan api kerinduan kepadanya, lalu engkau membumbung naik bersama uap kemudian jatuh. Engkau yang pertama kali meminum dan engkau pula yang pertama kali merasakan panasnya.

Hakim yang membuat keputusan di antara kalian berdua adalah yang menetapkan antara ruh dan jasad, jika keduanya saling berselisih. Dikatakan dalam sebuah atsar yang masyhur, “Pertentangan di antara makhluk senantiasa ada hingga hari kiamat tiba, hingga ruh dan jasad saling bertentangan. Jasad berkata kepada ruh, ‘Engkaulah yang menggerakkan aku, menyuruh dan membalikkan aku. Jika tidak begitu, tentu aku tidak akan bergerak dan berbuat seperti itu.’ Ruh berkata kepada jasad, ‘Engkaulah yang makan, minum, bergembira dan merasakan kenikmatan maka engkaulah yang layak mendapat siksaan.’ Lalu Allah mengirim seorang malaikat kepada keduanya untuk memutuskan perkara mereka, seraya berkata, ‘Perumpamaan kalian berdua adalah seperti orang melihat yang hanya bisa duduk dan orang buta yang hanya bisa berjalan. Keduanya memasuki sebuah kebun. Orang yang bisa melihat berkata kepada orang yang buta, “Di kebun ini saya melihat ada buahnya, tetapi saya tidak bisa berdiri.”
Orang buta berkata, “Saya bisa berdiri tetapi tidak bisa melihat sesuatu pun.”
Orang yang bisa melihat berkata, “Panggullah aku lalu berjalanlah, agar aku bisa memetiknya.”
Lalu siapakah yang harus menanggung beban? Kedua-duanya yang menanggung beban. Begitulah gambaran keadaan mata dan hati.
***
Muslimah.Or.Id
Disalin ulang dari buku Taman-taman Orang Jatuh Cinta dan Memendan Rindu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah cetakan Darul Falah 1427 H

Teman Vs Sahabat

                Apa artinya Teman ? Apa arti Sahabat ? Apa bedanya Teman dengan Sahabat ?
 Ya, mungkin pertanyaan-pertanyaan itu sering muncul di benak kita bahkan tidak jarang terngiang di pikiran kita.
                Sebenarnya teman itu bisa kita dapatkan dengan mudah, bisa kita jumpai dimanapun dan kapanpun juga, kita bertemu lalu berkenalan dan ngobrol beberapa hal sebentar dia sudah kita dapatkan, keesokan harinya ataupun beberapa bulan berikutnya ketemu lagi dia sudah dianggap sebagai teman dan kita bisa memperkenalkannya kepada orang lain sebagai teman, begitu mudah mendapatkan seorang teman, bukan ?
                Lalu, bagaimana dengan sahabat ? Bagaimana cara kita mendapatkannya ? Apakah semudah kita mendapatkan seorang teman ?
Mari kita telusuri,,,,,ààà
                Sahabat  adalah orang yang bisa mengerti kita dari hati, nyaman saat kita bercerita, bahagia dan sedih bersama, saling menyemangati saat terjatuh, serta mencari solusi bersama ketika permasalahan datang. Untuk mendapatkan sahabat tidak semudah kita mendapatkan teman, dengan berjalannya waktu kita dapat melihat kualitas seseorang.
                Sahabat tau kapan kita harus menyelesaikan permasalahan sendiri, sahabat tidak perlu mengetahui kita sampai hal-hal tekecil, sahabat tahu sebatas mana mereka dapat menyelami kehidupan kita, sahabat dapat kita miliki jika kita merasa nyaman saat bersama dia, namun tentu tidak hanya merasa nyaman saja, namun kita juga merasa aman dan senantiasa merasa bahagia saat kita bersama dengannya.
                Seorang filsuf Aristoteles berkata,
“Tak seorang pun mau memilih hidup menyendiri di dunia ini, walaupun ia sudah memiliki apapun yang ada di dunia ini”.
                Jadi, memang begitu besar sekali arti sahabat bagi kita dan beruntunglah orang-orang yang mempunyai sahabat. Karena sesungguhnya tidak semua teman bisa menjadi sahabat, namun sebaliknya sahabat akan selalu menjadi teman bagi kehidupan kita.
Karena jika diumpamakan, Sahabat itu ibarat “Tape Singkong” yang rasanya masam manis, namun tidak pernah membuat kita bosan.
                So, jangan sia-siakan sahabat-sahabatmu  yaa sob, merekalah actor”dibalik layar” kesuksesanmu. J