Apa yang akan kamu lakukan ???


 Suatu saat atasan kita sedang terlibat  percakapan dengan seseorang dan kita sangat perlu berbicara dengannya, apa yang akan kita lakukan?  Langsung masuk berbicara memotongnya? Atau bertanya dengan sopan apakah kita dapat menyela? Dapat dipastikan kita akan berusaha hati-hati agar atasan kita tidak tersinggung. Tetapi, seandainya orang yang terlibat pembicaraan  tadi bukan atasan, melainkan salah seorang bawahan kita, apa yang kita lakukan?


 Banyak sekali pimpinan atau atasan yang langsung nyelonong masuk, memotong pembicaraan bawahannya tanpa awalan atau basa-basi tertentu. Langsung menyela pembicaraan  tanpa berpikir dua kali. Tidakkah disadari  bahwa hal tersebut adalah tidak sopan?


 Suatu ketika seorang pimpinan ingin bertemu dengan kita  dan kebetulan kita sedang sibuk menelpon, apakah kita membiarkannya menunggu? Atau kita menerima kedatangannya dan berusaha mengakhiri hubungan telepon secepatnya? Pasti opsi kedua yang kita lakukan. Tidak membiarkannya lama menunggu dan secepatnya mengakhiri percakapan telepon. Tetapi, seandainya yang datang kepada kita bukan atasan, tetapi bawahan kita, apakah kita akan melakukan hal yang sama? Atau kita memperlakukan mereka secara berbeda?


 Seringkali yang kita temui adalah perlakuan yang berbeda, yakni memperlakukan atasan dengan suatu cara yang berbeda dengan cara memperlakukan bawahan. Sekalipun setiap karyawan mengerti bahwa mereka tidak bisa mengharapkan perlakuan yang sama bagi setiap orang, hal ini hendaknya dihindari. Yang perlu kita ingat adalah: Tidak ada  seorangpun yang  senang  apabila dirinya dianggap tidak penting atau diabaikan.

 Bila kita gagal menunjukan respect terhadap bawahan kita, satu hal yang pasti adalah mereka akan terus mengingatnya. Mereka  sangat sadar bahwa kita berprilaku beda terhadap “orang-orang penting”. Dan kemungkinan besar yang akan terjadi adalah mereka tidak mau berusaha lebih keras dalam bekerja untuk kita.

Pimpinan yang penuh perhatian bisa menciptakan perasaan dihargai pada diri setiap bawahan

Pimpinan yang baik tidak akan memperlakukan seseorang sebagai golongan  “kelas dua”. Bila mereka terpaksa harus menyela pembicaraan seorang karyawan, mereka akan berusaha untuk tidak membuatnya tersinggung. Apabila ada seseorang ingin bertemu dengan mereka, mereka akan berusaha agar orang tersebut tidak terlalu lama menunggu. Sebagai contoh. Ada seorang manajer yang menghentikan sejenak rapat dengan staffnya untuk berbicara kepada seorang karyawan yang mempunyai masalah yang mendesak. Perhatian semacam ini bisa menciptakan moral kerja yang sangat tinggi.

 Setiap orang mendambakan penghargaan. Bila suatu tugas dikerjakan dengan baik, katakanlah!. Orang tidak akan mengambil keuntungan dari sekedar pujian. Orang tidak akan menjadi sombong hanya kerena sedikit pujian. Mereka hanya akan bekerja lebih baik dan lebih baik lagi.
Menghargai dan memuji seseorang adalah cara termurah bahkan gratis untuk meningkatkan semangat kerja.

Categories: Share

Leave a Reply